Yoyoyo semuanya hari ini saya akan menceritakan pengalaman pergi ke negara orang yang paling menyenang dalam hidup saya.jadi sampai jumpa,stay cool dan peace
“ MENGHABISKAN LIBURAN DI NEGERI
JIRAN “
Perayaan
tahun baru kali ini adalah pengalaman yang tak terlupakan bagiku. Ayahku
mengajak kami sekeluarga menghabiskan akhir tahun di Malaysia, tepatnya di
Kuala Lumpur. Aku sangat bersemangat dan antusias karena ini adalah pengalaman
pertamaku mengunjungi Kuala Lumpur. Sebelumnya aku sudah pernah berkunjung keluar
negeri juga seperti Singapur,Brunei Darussalam,Australia,dan Kuching. Tapi ketika
saya pergi ke kuching hanya untuk beberapa
hari dan tidak banyak tempat yang aku kunjungi karena aku hanya mengantar
keluargaku berobat disana
Ayahku
sudah memesan tiket pesawat untuk keberangkatan pada 28 desember 2015. Tetapi
terlebih dahulu kami akan berangkat ke Kuching menggunakan bus. Malam harinya,
aku dan ibuku sudah mengemaskan barang- barang yang akan kami bawa. Aku, ayah
dan ibuku membawa 3 koper besar untuk segala perlengkapan kami disana. Pada tanggal 27 Desember, tepat pukul 7 malam
kami berangkat ke agen bus menggunakan taksi. Tiba disana, sekitar pukul 20.30
WIB bus kami ternyata sudah siap. Bus yang akan kami gunakan adalah bus “ Sri
Merah”. Bus ini sangat besar dan dilengkapi dengan AC dan toilet. Ketika tiba,
kami langsung dipanggil dan disuruh untuk langsung naik ke dalam bus. Ada
beberapa orang petugas yang membantu kami memasukkan koper ke bagasi bus. Tepat
pukul 21.00 WIB bus kami langsung berangkat.
Sepanjang
perjalanan aku berusaha memejamkan mata. Tapi mataku ternyata masih belum
mengantuk. Aku memutuskan untuk meihat- lihat pemandangan diluar. Sayangnya,
karena kondisi jalanan yang gelap dengan penerangan yang minim, membuatku
kesulitan melihat pemandangan. Apa boleh buat, aku hanya memainkan beberapa
permainan di komputer tabletku untuk mebunuh sepi. Tanpa terasa, setelah kurang
lebih 2 jam kami tiba di simpang Tayan. Ayahku mengajak kami turun sebentar
untuk menghangatkan badan dengan memesan minuman hangat. Aku pun memesan teh
hangat. Setelah sekitar 15 menit kami beristirahat, bus pun kembali melanjutkan
perjalanan. Aku yang sudah mengantuk lalu tertidur di dalam bus.
Sekitar
pukul 05.30 pagi, ibuku membangunkanku. Ternyata kami sudah sampai di
perbatasan Indoensia- Malaysia tepatnya di daerah Entikong. Kami semua harus
turun dan mengatri untuk melakukan pengecekan paspor dan visa kunjungan.
Gerbang perbatasan dibuka tepat pukul 05.00. Kamipun mengantri untuk melakukan
cap paspor. Suasana sangat ramai.. Ada ratusan orang yang mengantri untuk masuk
ke Malaysia. Untungnya proses pengecekan tidak berlangsung lama. Hanya sekitar
15 menit kami sudah diperbolehkan melewati gerbang batas. Kamipun melanjutkan
perjalanan menggunakan bus menuju stasiun pemberhentian.
Setelah
tiba di Kuching, kami melanjutkan perjalanan menuju bandara menggunakan taksi.
Karena waktu keberangkatan masih 1jam dan 15 menit lagi, kami menyempatkan diri
untuk makan siang dan belanja. Kami juga sempat berjalan-jalan di Spring Mall
Kuching. Puas jalan- jalan dan berbelanja, kami langsung menuju Kuching
Internaional Airport. Setelah check in, kami menunggu di ruang tunggu sekitar
20 menit. Tak lama kemudian, pesawat kami pun tiba dan kami dipersilahkan
memasuki pesawat. Kami menggunakan maskapai Air Asia dengan jenis pesawat
Boeing. Di dalam pesawat, ibuku menyuruhku beristirahat karena kami sudah
banyak melakukan aktifitas yang melelahkan seharian. Penerbangan kami
mengahabiskan waktu sekitar 1 jam 15 menit.
Setibanya
di bandara internasional Kuala Lumpur, kami langsung mencari taksi untuk
mengantar kami ke hotel. Untungnya ayahku sudah memesan hotel sejak dari
Pontianak, jadi kami tidak perlu lagi mencari- cari hotel. Hotel yang kami
tempati bernama “ Corona Inn”. Corona Inn adalah hotel bintang tiga yang
terletak tepat di pusat kota Kuala Lumpur. Berlokasi di kawasan Bukit Bintang,
kawasan yang terkenal sebagai surga wisata bagi para pelancong. Setibanya di
kamar, aku langsung berbaring karena lelah. Ibuku menegurku dan menyuruhku
mandi karena kami akan makan malam di luar. Akupun langsung mandi dan berganti
pakaian. Sembari menunggu ayah dan ibuku mandi, aku menonton TV dan melihat-
lihat saluran TV Malaysia yang ada. Sedikit menggelikan bagiku mendengar bahasa
yang mereka gunakan karena mengingatkan akan serial kartun Ipin dan Upin.
Setelah
kami semua mandi dan siap, kami langsung menuju ke Jalan Bukit Bintang dengan
berjalan kaki. Ketika tiba disana, aku cukup tekejut karena di sepanjang jalan
itu sangat ramai dipenuhi para pedagang makanan dan minuman. Tidak heran disana
sangat ramai wisatawan mancanegara yang berkunjung untuk sekedar minum-minum
dan bercengkrama dengan teman- temannya atau mencicipi beragam kuliner yang
ditawarkan oleh para pedagang. Menurutku Jalan Bukit Bintang ini hampir sama
dengan Jalan Gajahmada di Pontianak, tetapi lebih ramai dan makanan yang
ditawarkan lebih beragam. Kami memilih tempat makan yang menyajikan makanan
Asia. Kami memesan ikan bakar, sayur taoge tumis, sup babi dan udang goreng.
Setelah makan, kami menuju hotel dan langsung beristirahat.
Keesokan
paginya, kami bersiap- siap karena ayahku mengajak berkeliling kota Kuala
Lumpur. Sebelum pergi kami menyempatkan diri untuk sarapan di restoran hotel.
Setelah makan kami pun memulai perjalanan kami. Tempat pertama yang kami
kunjungi adalah Menara Kuala Lumpur. Pada awalnya aku berpikir bahwa menara
Kuala Lumpur yang dimaksud ayahku adalah Menara Kembar Petronas. Ternyata kedua
menara itu berbeda tetapi lokasinya memang berdekatan. Menara Kuala Lumpur
adalah menara dengan ketinggian 421 m. Dari menara ini kita bisa melihat
keseluruhan kota Kuala Lumpur dari ketinggian. Untuk bisa masuk ke Menara Kuala
Lumpur kami harus membayar 47 RM per orang. Pemandangan dari Menara Kuala
Lumpur sangat indah. Kami juga bisa melihat Menara Kembar Petronas dengan
sangat jelas. Setelah puas menikmati pemandangan yang ada, kami pun turun dan
melanjutkan perjalanan kami.
Tujuan
kami berikutnya adalah Menara Kembar Petronas. Kami berjalan kaki menuju ke
stasiun monorail untuk menuju kesana. Kami berjalan santai sembari menikmati
pemandangan kota Kuala Lumpur yang indah dan tertata rapi. Beberapa kali kami
sempat kehilangan arah, tapi untungnya ada orang- orang disana cukup ramah dan
berbaik hati menunjukkan jalan pada kami. Setiba di Menara Petronas kami
berjalan- jalan di taman sekitar Menara tersebut. Sudah tengah hari ketika kami
merasa lapar. Kamipun menuju ke restoran Jepang di dekat kawasan itu untuk
bersantap siang. Puas makan siang kami memutuskan untuk pulang dan
beristirahat.
Keesokan
harinya, kami tidak sarapan di restoran hotel. Ayahku ingin mengajak kami ke
restoran Bak Khut Te yang sangat terkenal di Kuala Lumpur. Bak Khu Te adalah
sejenis sup dari daging, iga dan usus babi yang dimasak dengan bumbu khas Cina.
Kuahnya berwarna bening kecoklatan dan disantap bersama kecap asin dan potongan
cabe rawit hijau. Rasa Bak Khut Te sangat lezat. Kami sekeluarga sangat
menyukai citarasanya. Dilengkapi dengan teh seduh yang sangat menyegarkam
membuat santap pagi kami terasa sempurna.
Setelah
makan, kami memanggil sebuah taksi yang berada tak jauh dari restoran Bak Khut
Te. Supir taksi yang bernama Vicky ini sangat ramah. Dia bersedia mengantarkan
kami ke tempat- tempat tujuan wisata di Kuala Lumpur. Tenpat pertama yang kami
kunjungi di hari kedua ini adalah Masjid dan Jembatan Putrajaya. Masjid yang
sangat megah ini dibangun oleh salah satu Raja Malaysia. Kami hanya sebentar
berkeliling dan mengambil beberapa foto disana. Kemudian Vicky mengantar kami
ke Istana Negara. Istana Negara adalah kediaman Sultan Malaysia. Tempat ini
sangat luas dan didepannya berkibar 13 bendera kesultanan yanga da di Malaysia.
Vicky menjelaskan kepada kami jika Sultan sedang tidak berada di kediamannya
karena bendera Malaysia yang berada ditengah tidak dikibarkan. Jika Sultan
sedang berada di istana maka bendera negara Malaysia pasti akan dikibarkan.
Kami juga tidak lama mengunjungi istana ini karena sudah tengah hari. Ini
waktunya kami makan siang. Vicky membawa kami makan siang di restoran mie yang
sangat terkenal di sudut kota Kuala Lumpur.
Puas
makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke Batu Caves. Batu Caves adalah Bukit
Kapur yang menjadi tempat wisata religius umat Hindu. Tepat di depan pintu
masuk, terdapat sebuah patung dewa Murugan yang sangat besar. Tingginya hampir
mencapai 42,7 meter. Patung yang dilapisi emas ini adalah patung Dewa Murugan
tertinggi di dunia. Di dekat pintu masuk banyak sekali burung merpati yang
hidup bebas di sekitar bukit. Beberapa wisatawan menebarkan remahan roti agar
burung- burung tersebut mendekat.Di belakang patung terdapat dua buah tangga
raksasa untuk mengantar kita naik ke bagian atas bukit. Di ujung tangga,
terdapat pintu masuk menuju gua. Sayangnya, saya tidak mampu naik sampai
diujung tangga karena kelelahan dan cuaca yang sangat panas.
Akhirnya
saya memutuskan untuk masuk ke gua yang ada di lantai dasar. Kondisi di dalam
gua sangat dingin dan lembab. Aromanya juga kurang sedap karena banyak terdapat
kelelawar dan kotorannya di dasar gua. Kami berjalan memasuki gua dan melihat-
lihat patung suci kepercayaan Hindu. Ada patung dewa Siwa, Wisnu, Brahma,
Hanoman, Ganesha, dan masih banyak lagi. Di dalam gua, juga ada labirin kecil
yang dipenuhi kotak kaca berisi hewan- hewan reptil seperti ular, kadal, biawak
dan buaya kecil. Kami melanjutkan perjalanan sampai keujung gua. Di pintu
keluar gua terdapat taman besar yang dikelilingi kandang- kandang hewan. Ada
burung merak, monyet, dan burung enggang. Disamping taman, terdapat panggung
hiburan untuk wisatawan. Di panggung itu, ada beberapa pemuda dan pemudi
berpakaian khas India sedang berlatih tari. Kami duduk di depan panggung
menikmati lagu dan tarian mereka.
Setelah
bersantai sejenak, kami memasuki kolam ikan kecil untuk terapi. Kami harus
membayar 10 RM per orang untuk terapi in. Rasanya geli seperti digelitik. Hari sudah menunjukkan pukul 3 sore ketika
kami memutuskan untuk menuju lokasi berikutnya. Sebelum pulang, Vicky membawa
kami ke toko cinderamata di dekat Batu Caves. Disana kami membeli beberapa
souvenir seperti gelas dari tembaga, kalung dan cincin emas serta miniatur
patung Murugan. Puas berbelanja, kami memutuskan untuk pulang. Sesampai di
hotel, ayahku membuat janji dengan Vicky
untuk mengantar kami berkeliling di hari berikutnya.
Keesokan
harinya, tepat pukul 8 pagi, Vicky sudah menjemput kami di depan hotel. Vicky
kemudian mengantar kami ke Taman Burung Kuala Lumpur. Taman Burung Kuala Lumpur
adalah taman burung terbesar di Asia Tenggara. Untuk masuk kesana, kami harus
mengeluarkan uang 144 RM untuk 3 orang. Di taman burung ini, burung- burung
dibiarkan bebas berkeliaran dan para pengunjung bisa berinteraksi langsung
dengan burung seperti memberi makan dan berfoto. Ada beragam jenis burung yang
hidup bebas disini, ada burung merak, burung pelikan, enggang dan lain-lain. Di
bagian belakang taman, kita bisa melihat tempat penetasan telur dan
pemeliharaan burung yang masih kecil. Ada juga kandang besar untuk burung berukuran
besar seperti burung onta.
Setelah
menikmati beragam keunikan burung yang ada di
Taman Burung Kuala Lumpur, kami melanjutkan perjalanan ke Toko Coklat
Beryls yang sangat terkenal di Malaysia. Disini ada banyak jenis coklat yang
ditawarkan seperti coklat rasa durian, vanila, stroberi, almond, kukis dan
lain- lain. Aku sangat senang karena disini kami boleh mencicipi coklat secara
gratis. Ibuku membeli beberapa kilogram coklat durian dan almond untuk oleh-
oleh saat kami pulang nanti. Sekitar jam 2 Vicky mengantar kami untuk makan
nasi lemak tak jauh dari toko coklat. Setelah makan, Vicky mengantar kami
pulang ke hotel untuk beristirahat.
Keesokan
harinya, tepat tanggal 31 Desember, warga kota Kuala Lumpur tampak sibuk
menyiapkan perayaan pergantian tahun. Perayaan pergantian tahun baru dipusatkan
di Dataran Tinggi Merdeka. Sambil menanti waktu pergantian tahun, kami
memutuskan untuk mengunjungi Dataran Tinggi Genting. Dataran Tinggi Genting
adalah sebuah pusat hiburan kelas dunia untuk para wisatawan lokal dan
mancanegara. Kami pun memesan taksi untuk menuju ke sana. Sayangnya taksi yang
kami pesan, tidak bisa mengantar kami sampai keatas karena jalanan sangat padat
dan penuh sesak oleh pengunjung. Akhirnya dia mengantar kami ke sebuah stasiun
kereta kabel yang akan mengantar kami ke atas. Setelah membayar dan menunggu
antrian, akhirnya kami memasuki kereta kabel ini. Kereta kabel ini berbentuk
seperti kapsul besar yang dikelilingi kaca. Jadi kami bisa melihat pemandangan
luar dari dalam kereta kabel. Walaupun pemandangannya indah tapi saya sedikit
takut karena kami berada jauh di ketinggian. Setelah tiba kami menyempatkan
diri untuk makan siang di salah satu Mall yanga da disana. Setelah makan kami
memasuki lokasi hiburan dan saya memilih untuk menaiki roller coaster yang ada
disana. Saya sangat antusias untuk mencoba roller coaster tersebut karena
terlihat sangat seru dan menegangkan. Setelah naik roller coaster, ayahku
mengajak kami melihat- lihat kasino yang ada disana. Kasino adalah tempat
hiburan dan perjudian yang sangat terkenal di Dataran Tinggi Genting. Para
wisatawan dari negara lain juga banyak yang ikut berjudi di kasino tersebut.
Sayangnya kami tidak bisa masuk karena pengunjung di bawah 17 tahun tidak
diizinkan memasuki kasino. Akhirnya kami hanya berjalan- jalan di sekitar mall
dan mengunjungi Snow World yang ada disana. Sekita pukul 8 malam kami
memutuskan untuk pulang.
Dengan menaiki kereta kabel kami menuruni Dataran
Tinggi Genting. Karena perut yang sudah kelaparan, kami makan malam di kedai
yang berada di dekat Stasiun Kereta Kabel. Tampak kabut sudah mulai turun dan
jalan hampir tidak terlihat. Wajar saja karena tempat ini berada di ketinggian
2000 meter dari permukaan laut. Suhu juga terasa sangat dingin. Untung saja
kami membawa jaket tebal yang sudah disiapkan ibuku dari hotel. Kami pun
memesan teh hangat dan nasi lemak untuk menghangatkan badan. Setelah makan,
kami menggunakan taksi untuk pulang menuju Dataran Tinggi Merdeka. Kami tiba di
Dataran Tinggi Merdeka sekitar pukul 22. 40. Sudah banyak sekali warga Malaysia
dan wisatawan yang berkumpul disana untuk merayakan pergantian Tahnun. Kami
menunggu dengan antusias karena kami akan menghitung mundur detik- detik pergantian
tahun. Ada juga festival kembang api menyambut malam pergantian tahun. Tepat
saat pergantian tahun, ribuan orang meniup terompet dan bersukacita menyambut
datangnya tahun yang baru. Aku sangat gembira menyaksikan kemeriahan perayaan
tahun baru ini.
Kami
melanjutkan perjalanan pulang kehotel dengan berjalan kaki karena lokasi yang
tidak terlalu jauh. Untung saja kami tidak menggunakan taksi karena jalanan
ternyata sangat ramai dan macet. Setiba di hotel kami langsung membersihkan
diri dan bersiap- siap untuke beristirahat. Keesokan harinya, dengan
menggunakan pesawat pagi kami berangkat menuju Medan untuk mengunjungi nenek
dan keluargaku disana. Pengalamam berlibur di Kuala Lumpur selamanya akan
menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagiku.