Kamis, 24 November 2016

Resolusi yang bisa diambil dari saya

Resolusi adalah semacam tujuan yang ingin kita capai dalam sehari hari di hidup kita



contoh dari resolusi yang dapat diambil:
a. ingin mendapat juara satu dalam semua pelajaran
karena selama ini saya hanya mendapat peringkat ke 3 di kelas.


Hasil gambar untuk juara 3

b. ingin mendapat nilai bagus
karena selama ini nilai saya kurang bagus seperti 85 dan 89

(maaf gambarnya tidak ada)

c. dapat membanggakan orangtua
ini dapat terjadi jika kamu mendapat nilai bagus ataupun mendapat juara
hal ini bisa berdampak untuk semua orang
d. lulus dengan nilai yang sangat memuaskan
nilai dapat menjadi faktor yang membuat orang/kita sendiri bangga
kepuasaan ini sangat berdampak bagi seseorang
e. dapat mengalahkan siapapun di sekolah
karena mengalahkan orang dapat membuat orang itu bangga
dengan mentgalahkan orang kita bisa mendapat dampak yang luar bisa bagi kita
say mengambil gambarnya di URL dibawah ini:
harap dipahami
http://img07.deviantart.net/18ec/i/2012/111/a/b/piagam_liga_jatim_juara_3_by_sawiijo-d4x1qqc.jpg

Minggu, 22 Mei 2016

LIBURAN DI LUAR NEGRI

Yoyoyo semuanya hari ini saya akan menceritakan pengalaman pergi ke negara orang yang paling menyenang dalam hidup saya.jadi sampai jumpa,stay cool dan  peace 




                                        “ MENGHABISKAN LIBURAN DI NEGERI JIRAN “
Perayaan tahun baru kali ini adalah pengalaman yang tak terlupakan bagiku. Ayahku mengajak kami sekeluarga menghabiskan akhir tahun di Malaysia, tepatnya di Kuala Lumpur. Aku sangat bersemangat dan antusias karena ini adalah pengalaman pertamaku mengunjungi Kuala Lumpur. Sebelumnya aku sudah pernah berkunjung keluar negeri juga seperti Singapur,Brunei Darussalam,Australia,dan Kuching. Tapi ketika saya pergi ke kuching  hanya untuk beberapa hari dan tidak banyak tempat yang aku kunjungi karena aku hanya mengantar keluargaku berobat disana
Ayahku sudah memesan tiket pesawat untuk keberangkatan pada 28 desember 2015. Tetapi terlebih dahulu kami akan berangkat ke Kuching menggunakan bus. Malam harinya, aku dan ibuku sudah mengemaskan barang- barang yang akan kami bawa. Aku, ayah dan ibuku membawa 3 koper besar untuk segala perlengkapan kami disana.  Pada tanggal 27 Desember, tepat pukul 7 malam kami berangkat ke agen bus menggunakan taksi. Tiba disana, sekitar pukul 20.30 WIB bus kami ternyata sudah siap. Bus yang akan kami gunakan adalah bus “ Sri Merah”. Bus ini sangat besar dan dilengkapi dengan AC dan toilet. Ketika tiba, kami langsung dipanggil dan disuruh untuk langsung naik ke dalam bus. Ada beberapa orang petugas yang membantu kami memasukkan koper ke bagasi bus. Tepat pukul 21.00 WIB bus kami langsung berangkat.
Sepanjang perjalanan aku berusaha memejamkan mata. Tapi mataku ternyata masih belum mengantuk. Aku memutuskan untuk meihat- lihat pemandangan diluar. Sayangnya, karena kondisi jalanan yang gelap dengan penerangan yang minim, membuatku kesulitan melihat pemandangan. Apa boleh buat, aku hanya memainkan beberapa permainan di komputer tabletku untuk mebunuh sepi. Tanpa terasa, setelah kurang lebih 2 jam kami tiba di simpang Tayan. Ayahku mengajak kami turun sebentar untuk menghangatkan badan dengan memesan minuman hangat. Aku pun memesan teh hangat. Setelah sekitar 15 menit kami beristirahat, bus pun kembali melanjutkan perjalanan. Aku yang sudah mengantuk lalu tertidur di dalam bus.
Sekitar pukul 05.30 pagi, ibuku membangunkanku. Ternyata kami sudah sampai di perbatasan Indoensia- Malaysia tepatnya di daerah Entikong. Kami semua harus turun dan mengatri untuk melakukan pengecekan paspor dan visa kunjungan. Gerbang perbatasan dibuka tepat pukul 05.00. Kamipun mengantri untuk melakukan cap paspor. Suasana sangat ramai.. Ada ratusan orang yang mengantri untuk masuk ke Malaysia. Untungnya proses pengecekan tidak berlangsung lama. Hanya sekitar 15 menit kami sudah diperbolehkan melewati gerbang batas. Kamipun melanjutkan perjalanan menggunakan bus menuju stasiun pemberhentian.
Setelah tiba di Kuching, kami melanjutkan perjalanan menuju bandara menggunakan taksi. Karena waktu keberangkatan masih 1jam dan 15 menit lagi, kami menyempatkan diri untuk makan siang dan belanja. Kami juga sempat berjalan-jalan di Spring Mall Kuching. Puas jalan- jalan dan berbelanja, kami langsung menuju Kuching Internaional Airport. Setelah check in, kami menunggu di ruang tunggu sekitar 20 menit. Tak lama kemudian, pesawat kami pun tiba dan kami dipersilahkan memasuki pesawat. Kami menggunakan maskapai Air Asia dengan jenis pesawat Boeing. Di dalam pesawat, ibuku menyuruhku beristirahat karena kami sudah banyak melakukan aktifitas yang melelahkan seharian. Penerbangan kami mengahabiskan waktu sekitar 1 jam 15 menit.
Setibanya di bandara internasional Kuala Lumpur, kami langsung mencari taksi untuk mengantar kami ke hotel. Untungnya ayahku sudah memesan hotel sejak dari Pontianak, jadi kami tidak perlu lagi mencari- cari hotel. Hotel yang kami tempati bernama “ Corona Inn”. Corona Inn adalah hotel bintang tiga yang terletak tepat di pusat kota Kuala Lumpur. Berlokasi di kawasan Bukit Bintang, kawasan yang terkenal sebagai surga wisata bagi para pelancong. Setibanya di kamar, aku langsung berbaring karena lelah. Ibuku menegurku dan menyuruhku mandi karena kami akan makan malam di luar. Akupun langsung mandi dan berganti pakaian. Sembari menunggu ayah dan ibuku mandi, aku menonton TV dan melihat- lihat saluran TV Malaysia yang ada. Sedikit menggelikan bagiku mendengar bahasa yang mereka gunakan karena mengingatkan akan serial kartun Ipin dan Upin.
Setelah kami semua mandi dan siap, kami langsung menuju ke Jalan Bukit Bintang dengan berjalan kaki. Ketika tiba disana, aku cukup tekejut karena di sepanjang jalan itu sangat ramai dipenuhi para pedagang makanan dan minuman. Tidak heran disana sangat ramai wisatawan mancanegara yang berkunjung untuk sekedar minum-minum dan bercengkrama dengan teman- temannya atau mencicipi beragam kuliner yang ditawarkan oleh para pedagang. Menurutku Jalan Bukit Bintang ini hampir sama dengan Jalan Gajahmada di Pontianak, tetapi lebih ramai dan makanan yang ditawarkan lebih beragam. Kami memilih tempat makan yang menyajikan makanan Asia. Kami memesan ikan bakar, sayur taoge tumis, sup babi dan udang goreng. Setelah makan, kami menuju hotel dan langsung beristirahat.
Keesokan paginya, kami bersiap- siap karena ayahku mengajak berkeliling kota Kuala Lumpur. Sebelum pergi kami menyempatkan diri untuk sarapan di restoran hotel. Setelah makan kami pun memulai perjalanan kami. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Menara Kuala Lumpur. Pada awalnya aku berpikir bahwa menara Kuala Lumpur yang dimaksud ayahku adalah Menara Kembar Petronas. Ternyata kedua menara itu berbeda tetapi lokasinya memang berdekatan. Menara Kuala Lumpur adalah menara dengan ketinggian 421 m. Dari menara ini kita bisa melihat keseluruhan kota Kuala Lumpur dari ketinggian. Untuk bisa masuk ke Menara Kuala Lumpur kami harus membayar 47 RM per orang. Pemandangan dari Menara Kuala Lumpur sangat indah. Kami juga bisa melihat Menara Kembar Petronas dengan sangat jelas. Setelah puas menikmati pemandangan yang ada, kami pun turun dan melanjutkan perjalanan kami.
Tujuan kami berikutnya adalah Menara Kembar Petronas. Kami berjalan kaki menuju ke stasiun monorail untuk menuju kesana. Kami berjalan santai sembari menikmati pemandangan kota Kuala Lumpur yang indah dan tertata rapi. Beberapa kali kami sempat kehilangan arah, tapi untungnya ada orang- orang disana cukup ramah dan berbaik hati menunjukkan jalan pada kami. Setiba di Menara Petronas kami berjalan- jalan di taman sekitar Menara tersebut. Sudah tengah hari ketika kami merasa lapar. Kamipun menuju ke restoran Jepang di dekat kawasan itu untuk bersantap siang. Puas makan siang kami memutuskan untuk pulang dan beristirahat.


Keesokan harinya, kami tidak sarapan di restoran hotel. Ayahku ingin mengajak kami ke restoran Bak Khut Te yang sangat terkenal di Kuala Lumpur. Bak Khu Te adalah sejenis sup dari daging, iga dan usus babi yang dimasak dengan bumbu khas Cina. Kuahnya berwarna bening kecoklatan dan disantap bersama kecap asin dan potongan cabe rawit hijau. Rasa Bak Khut Te sangat lezat. Kami sekeluarga sangat menyukai citarasanya. Dilengkapi dengan teh seduh yang sangat menyegarkam membuat santap pagi kami terasa sempurna.
Setelah makan, kami memanggil sebuah taksi yang berada tak jauh dari restoran Bak Khut Te. Supir taksi yang bernama Vicky ini sangat ramah. Dia bersedia mengantarkan kami ke tempat- tempat tujuan wisata di Kuala Lumpur. Tenpat pertama yang kami kunjungi di hari kedua ini adalah Masjid dan Jembatan Putrajaya. Masjid yang sangat megah ini dibangun oleh salah satu Raja Malaysia. Kami hanya sebentar berkeliling dan mengambil beberapa foto disana. Kemudian Vicky mengantar kami ke Istana Negara. Istana Negara adalah kediaman Sultan Malaysia. Tempat ini sangat luas dan didepannya berkibar 13 bendera kesultanan yanga da di Malaysia. Vicky menjelaskan kepada kami jika Sultan sedang tidak berada di kediamannya karena bendera Malaysia yang berada ditengah tidak dikibarkan. Jika Sultan sedang berada di istana maka bendera negara Malaysia pasti akan dikibarkan. Kami juga tidak lama mengunjungi istana ini karena sudah tengah hari. Ini waktunya kami makan siang. Vicky membawa kami makan siang di restoran mie yang sangat terkenal di sudut kota Kuala Lumpur.

Puas makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke Batu Caves. Batu Caves adalah Bukit Kapur yang menjadi tempat wisata religius umat Hindu. Tepat di depan pintu masuk, terdapat sebuah patung dewa Murugan yang sangat besar. Tingginya hampir mencapai 42,7 meter. Patung yang dilapisi emas ini adalah patung Dewa Murugan tertinggi di dunia. Di dekat pintu masuk banyak sekali burung merpati yang hidup bebas di sekitar bukit. Beberapa wisatawan menebarkan remahan roti agar burung- burung tersebut mendekat.Di belakang patung terdapat dua buah tangga raksasa untuk mengantar kita naik ke bagian atas bukit. Di ujung tangga, terdapat pintu masuk menuju gua. Sayangnya, saya tidak mampu naik sampai diujung tangga karena kelelahan dan cuaca yang sangat panas.

Akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke gua yang ada di lantai dasar. Kondisi di dalam gua sangat dingin dan lembab. Aromanya juga kurang sedap karena banyak terdapat kelelawar dan kotorannya di dasar gua. Kami berjalan memasuki gua dan melihat- lihat patung suci kepercayaan Hindu. Ada patung dewa Siwa, Wisnu, Brahma, Hanoman, Ganesha, dan masih banyak lagi. Di dalam gua, juga ada labirin kecil yang dipenuhi kotak kaca berisi hewan- hewan reptil seperti ular, kadal, biawak dan buaya kecil. Kami melanjutkan perjalanan sampai keujung gua. Di pintu keluar gua terdapat taman besar yang dikelilingi kandang- kandang hewan. Ada burung merak, monyet, dan burung enggang. Disamping taman, terdapat panggung hiburan untuk wisatawan. Di panggung itu, ada beberapa pemuda dan pemudi berpakaian khas India sedang berlatih tari. Kami duduk di depan panggung menikmati lagu dan tarian mereka.
Setelah bersantai sejenak, kami memasuki kolam ikan kecil untuk terapi. Kami harus membayar 10 RM per orang untuk terapi in. Rasanya geli seperti digelitik.  Hari sudah menunjukkan pukul 3 sore ketika kami memutuskan untuk menuju lokasi berikutnya. Sebelum pulang, Vicky membawa kami ke toko cinderamata di dekat Batu Caves. Disana kami membeli beberapa souvenir seperti gelas dari tembaga, kalung dan cincin emas serta miniatur patung Murugan. Puas berbelanja, kami memutuskan untuk pulang. Sesampai di hotel, ayahku membuat janji  dengan Vicky untuk mengantar kami berkeliling di hari berikutnya.
Keesokan harinya, tepat pukul 8 pagi, Vicky sudah menjemput kami di depan hotel. Vicky kemudian mengantar kami ke Taman Burung Kuala Lumpur. Taman Burung Kuala Lumpur adalah taman burung terbesar di Asia Tenggara. Untuk masuk kesana, kami harus mengeluarkan uang 144 RM untuk 3 orang. Di taman burung ini, burung- burung dibiarkan bebas berkeliaran dan para pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan burung seperti memberi makan dan berfoto. Ada beragam jenis burung yang hidup bebas disini, ada burung merak, burung pelikan, enggang dan lain-lain. Di bagian belakang taman, kita bisa melihat tempat penetasan telur dan pemeliharaan burung yang masih kecil. Ada juga kandang besar untuk burung berukuran besar seperti burung onta.

Setelah menikmati beragam keunikan burung yang ada di  Taman Burung Kuala Lumpur, kami melanjutkan perjalanan ke Toko Coklat Beryls yang sangat terkenal di Malaysia. Disini ada banyak jenis coklat yang ditawarkan seperti coklat rasa durian, vanila, stroberi, almond, kukis dan lain- lain. Aku sangat senang karena disini kami boleh mencicipi coklat secara gratis. Ibuku membeli beberapa kilogram coklat durian dan almond untuk oleh- oleh saat kami pulang nanti. Sekitar jam 2 Vicky mengantar kami untuk makan nasi lemak tak jauh dari toko coklat. Setelah makan, Vicky mengantar kami pulang ke hotel untuk beristirahat.
Keesokan harinya, tepat tanggal 31 Desember, warga kota Kuala Lumpur tampak sibuk menyiapkan perayaan pergantian tahun. Perayaan pergantian tahun baru dipusatkan di Dataran Tinggi Merdeka. Sambil menanti waktu pergantian tahun, kami memutuskan untuk mengunjungi Dataran Tinggi Genting. Dataran Tinggi Genting adalah sebuah pusat hiburan kelas dunia untuk para wisatawan lokal dan mancanegara. Kami pun memesan taksi untuk menuju ke sana. Sayangnya taksi yang kami pesan, tidak bisa mengantar kami sampai keatas karena jalanan sangat padat dan penuh sesak oleh pengunjung. Akhirnya dia mengantar kami ke sebuah stasiun kereta kabel yang akan mengantar kami ke atas. Setelah membayar dan menunggu antrian, akhirnya kami memasuki kereta kabel ini. Kereta kabel ini berbentuk seperti kapsul besar yang dikelilingi kaca. Jadi kami bisa melihat pemandangan luar dari dalam kereta kabel. Walaupun pemandangannya indah tapi saya sedikit takut karena kami berada jauh di ketinggian. Setelah tiba kami menyempatkan diri untuk makan siang di salah satu Mall yanga da disana. Setelah makan kami memasuki lokasi hiburan dan saya memilih untuk menaiki roller coaster yang ada disana. Saya sangat antusias untuk mencoba roller coaster tersebut karena terlihat sangat seru dan menegangkan. Setelah naik roller coaster, ayahku mengajak kami melihat- lihat kasino yang ada disana. Kasino adalah tempat hiburan dan perjudian yang sangat terkenal di Dataran Tinggi Genting. Para wisatawan dari negara lain juga banyak yang ikut berjudi di kasino tersebut. Sayangnya kami tidak bisa masuk karena pengunjung di bawah 17 tahun tidak diizinkan memasuki kasino. Akhirnya kami hanya berjalan- jalan di sekitar mall dan mengunjungi Snow World yang ada disana. Sekita pukul 8 malam kami memutuskan untuk pulang. 
Dengan menaiki kereta kabel kami menuruni Dataran Tinggi Genting. Karena perut yang sudah kelaparan, kami makan malam di kedai yang berada di dekat Stasiun Kereta Kabel. Tampak kabut sudah mulai turun dan jalan hampir tidak terlihat. Wajar saja karena tempat ini berada di ketinggian 2000 meter dari permukaan laut. Suhu juga terasa sangat dingin. Untung saja kami membawa jaket tebal yang sudah disiapkan ibuku dari hotel. Kami pun memesan teh hangat dan nasi lemak untuk menghangatkan badan. Setelah makan, kami menggunakan taksi untuk pulang menuju Dataran Tinggi Merdeka. Kami tiba di Dataran Tinggi Merdeka sekitar pukul 22. 40. Sudah banyak sekali warga Malaysia dan wisatawan yang berkumpul disana untuk merayakan pergantian Tahnun. Kami menunggu dengan antusias karena kami akan menghitung mundur detik- detik pergantian tahun. Ada juga festival kembang api menyambut malam pergantian tahun. Tepat saat pergantian tahun, ribuan orang meniup terompet dan bersukacita menyambut datangnya tahun yang baru. Aku sangat gembira menyaksikan kemeriahan perayaan tahun baru ini.
Kami melanjutkan perjalanan pulang kehotel dengan berjalan kaki karena lokasi yang tidak terlalu jauh. Untung saja kami tidak menggunakan taksi karena jalanan ternyata sangat ramai dan macet. Setiba di hotel kami langsung membersihkan diri dan bersiap- siap untuke beristirahat. Keesokan harinya, dengan menggunakan pesawat pagi kami berangkat menuju Medan untuk mengunjungi nenek dan keluargaku disana. Pengalamam berlibur di Kuala Lumpur selamanya akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagiku.





Selasa, 19 April 2016

a transformation of home-made kolak

Yoyoyo buddies.... this is my second posting. A lot things to do lately and make me almost forget this blog..lol.. Yesterday, my mum made Indonesian traditional snack. We called it kolak. It is made from banana, coconut milk and palm sugar. Sometimes, people add pumpkin, mungbean, durian, cassava, sweet potato into it. But this time, my mum made a little bit different from our "usual" kolak. She form the sweet potato into small circles. Here is the way to make it
Ingredients :

  • 10 bananas
  • 3 litre of coconut milk
  • 2 litre of water
  • 2 screw-pine leaves
  • 200 gram of palm sugar
  • 2 orange sweet potatoes
  • 2 purple sweet potatoes
Things you need to prepare :
  • 2 big pans
  • a knife
  • a cutting board
  • a plastic glove
  • a fork
Steps :
  1. Boil the water in a big pan
  2. Peel the orange and purple sweet potatoes. Cut into half.
  3. After the water boiling, put the sweet potatoes into it and cook for 20 minutes. 
  4. Then, take out the sweet potatoes. When it is still hot, crush it immediately with a knife
  5. Wrap your hand with plastic glove. Form the sweet potato into small circle. Put aside.
  6. Boil the coconut milk. Put the screw-pine leaves into it. After it is boiled, turn the fire off
  7. In the other pan, boil water with some palm sugar.
  8. Peel the banana and cut into 4 pieces.
  9. Put the banana and sweet potato into palm sugar
  10. Stir continuously. After the banana is tender, pour the coconut milk. Turn the fire off
  11. The kolak is ready to serve

That' s really simple right? Simple steps but the taste is superb.. So try it at your home and tell me your result 

Selasa, 29 Maret 2016

Sanya, the bumbum girl

yoyoyo everybody...what's up? welcome to my very first blog. Now I'm going to tell you about a silly thing happened in my life. The story is about my friend named Sanya. When there was a science fair in our school, she fell down from a long wooden chair right  in the middle of crowds. She made a huge bum noise. Every eyes were on here . Sanya was very shy that she ran into the class and started to cry. I and all of my classmates followed her into the classroom and we laughed at her. We mocked at her by making "bumbum" sound. Sanya got mad and chased us..Strangely, while chasing us, she forgot the pain and the sadness. She started to laugh out loud together with us.. From now on, we call her "bumbum" girl.